Sabtu, 12 Maret 2016

ADMINISTRASI SERVER DAN SOJ

1.      Apa yang dimaksud dengan :
a.       DHCP :
DHCP (Dynamic Host Control Protocol) adalah protokol pengalamatan host secara dinamis/ memberikan ip secara otomatis.
b.       DNS
DNS adalah sebuah layanan untuk menyediakan penerjemahan alamat IP menjadi nama yang lebih mudah diingat. DNS menyediakan penerjemahan dua arah, dari IP menjadi nama, atau dari nama menjadi IP
c.       PROXY
 proxy adalah suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap permintaan kita kepada server lain di internet. Dengan proxy, maka identitas komputer anda berupa IP menjadi tersembunyi dikarenakan yang dikenali server yang direquest adalah IP dari server proxy anda. Proxy ini pada umumnya digunakan untuk kegiatan menyembunyikan identitas atau untuk menghindari pemblokiran akses ke suatu server.
d.      FTP
 FTP (File Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan koneksi TCP, bukan UDP.
e.       MAIL  SERVER
Mail Server atau E-Mail Server adalah perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, mail server juga digunakan pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa ftp
f.       WEB BROWSER

  Web Browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan didalam komputer.
2.      Jelaskan bagaimana mekanisme jaringan yang memiliki DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP
tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
DHCPDISCOVER                : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
DHCPOFFER                                    : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
DHCPREQUEST                   : Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
DHCPACK                            : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

3.      Bagimana cara kerja DHCP Server
DHCP bekerja dengan cara menawarkan diri dan IP yang disewakan, dengan melihat apakah masih ada alamat yang tersedia untuk disewakan. Lalu host meminta alamat yang disewakan tersebut lalu DHCP memberikanya informasi tentang IP, DNS, juga kapan penyewaan berakhir sehingga alamat bisa digunakan lagi.

4.      Apa yang terjadi jika Ip address dalam DHCP Pool/habis
DHCP Pool Merupakan DHCP server yang memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru ataumemperpanjangnya.

Persoalan konflik IP Address ini juga masih akan muncul walaupun kita telah memilih untuk tidak menggunakan pengalamatan statis, dan sepenuhnya menerapkan pengalamatan otomatis melalui server DHCP. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus kita mungkin punya lebih dari satu DHCP server yang telah dikonfigurasi dengan setting yang sama, sehingga bisa terjadi tumpang tindih pengalamatan. Hal ini sering terjadi jika kita punya beberapa wireless access points atau perangkat jaringan lainnya yang juga memiliki DHCP server didalamnya dan akan langsung berfungsi jika dihidupkan. Oleh karena itu sebaiknya kita hanya punya satu server DHCP dan memastikan perangkat lainnya telah dimatikan.  

      Penyebab lain yang memicu timbulnya masalah konflik adalah ketika suatu sistem kembali online dari status stand by atau hibernate, terutama jika sistem itu merupakan anggota dari jaringan yang berbeda dengan jaringan saat ia hidup kembali. Contoh dari kondisi ini adalah ketika notebook yang tadinya hidup dan merupakan bagian dari jaringan di kantor, dibawa dalam kondisi stand by atau hibernate dan kemudian dihidupkan kembali di kantor lainnya yang punya jaringan yang berbeda. Konflik akan muncul jika ternyata konfigurasi pengalamatan dalam jaringan ini sama dengan konfigurasi pada kantor sebelumnya. 

      Jika kedua penyebab timbulnya konflik yang sudah dibahas diatas sudah dapat dihindari, konflik masih akan mungkin terjadi jika terjadi malfunctions pada server DHCP yang digunakan, yang menyebabkan hilangnya catatan tentang sistem pengalamatan yang digunakan. Hal ini sering terjadi pada kebanyakan router. 

5.      Bagaimana keterkaitan DNS dengan DHCP

DHCP merupakan protocol yang dipakai untuk pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan         atau            lebih.

Jika non DHCP, pemberian alamat IP diset secara manual satu per satu ke seluruh komputer          yang terkoneksi        denganjaringan.

Jika menggunakan DHCP, seluruh host yng tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP sehingga  memudahkan administrator    dalam  penanganjaringan.

DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address                di            Internet.

Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space yang merupakan pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.

Jadi, keterkaitan DHCP & DNS adalah sama-sama beraktifitas di area IP, DHCP adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Sedangkan DNS adalah adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain

6.      Bagimana setting ip pada  debian?
*      Masuk sebagai root
*      Ifconfig
*      Jika eth1 belum aktif, maka untuk mengaktifkan ketikan “Ifconfig eth1 up”
*      Atur ip dengan “Nano /etc/network/interfaces”
Auto eth0
Iface eth0 inet static
Address 192.168.137.2
Netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.137.2
Dns-nameserver 192.168.137.2

Auto eth1
Iface eth1 inet static
Address 192.168.100.1
Netmask 255.255.0
*      Untuk menyimpan tekan “CTRL+X”
*      Y
*      Selanjutnya merestart dg cara “/etc/init.d/networking restart
7.      Bagaimana cara menginstal DHCP?
*      Apt-get install dhcp3-server
*      Nano /etc/dhcp/dhcp.conf
8.      Sebutkan dan jelasakan kelebihan dan kekurangan menggunakan DHCP
Kelebihan DHCP Server
·                Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
·                DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
·                DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
·                DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
·                DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Kekurangan DHCP Server
·         Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

9.      Bagaimana cara konfigurasi Dhcp server dan cara pengujiannya
Konfigurasi Server DHCP dengan mengetikkan “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”
Cara pengujiannya:
    Start ) control panel ) network and internet ) network and sharing center ) change adapter setting ) local area conection ) properties ) internet protocol version 4 (TCP/IPV4) ) properties )obtain
10.  Jelaskan perintah dibawah ini:
a.       Nano /etc/dhcp/dhcpd.conf  :  untuk mengedit edit isi file dhcpd.conf yang terdapat dalam direktori /etc/dhcp/.

b.      Nano /etc/default/isc-dhcp-server : untuk mengedit isi file isc-dhcp-server yang terdapat pada direktori /etc/default/

c.       /etc/init.d/isc-dhcp-server restart: untuk merestart hasil configurasi dhcp


1.      3 contoh sistem operasi open source dan close source
Open source : Unix,Linux,Open solaris,Free BSD
Closed source : windows server 2000. Windows server 2003, windows NT
2.      Konfigurasi ip address linux
*      Masuk sebagai root
*      Ifconfig
*      Jika eth1 belum aktif, maka untuk mengaktifkan ketikan “Ifconfig eth1 up”
*      Atur ip dengan “Nano /etc/network/interfaces”
Auto eth0
Iface eth0 inet static
Address 192.168.137.2
Netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.137.2
Dns-nameserver 192.168.137.2

Auto eth1
Iface eth1 inet static
Address 192.168.100.1
Netmask 255.255.0
*      Untuk menyimpan tekan “CTRL+X”
*      Y
*      Selanjutnya merestart dg cara “/etc/init.d/networking restart

3.      Konfigurasi DNS beserta fungsinya

4.      Pengertian domain
Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP.
Ex:
a.      gov – Digunakan Untuk Untuk Pemerintahan
b.      edu – Digunakan Untuk Institusi pendidikan
c.      org – Digunakan Untuk Organisasi / Kegiatan Nonprofit
d.     mil – Digunakan Untuk Militer
e.      com – Digunakan Untuk Organisasi Profit / Komersial
f.       net – Digunakan Untuk Organisasi Network

5.      Pengertian DNS
 DNS adalah sebuah layanan untuk menyediakan penerjemahan alamat IP menjadi nama yang lebih mudah diingat. DNS menyediakan penerjemahan dua arah, dari IP menjadi nama, atau dari nama menjadi IP

                                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar